Informasi Terkini Seputar Visa dan Mastercard yang ditangguhkan!
Visa dan Mastercard merupakan sebuah platform pembayaran, yang diinformasikan menangguhkan pengumuman kerja sama baru dengan perusahaan-perusahaan kripto. Menurut kabar yang beredar, penangguhan ini disebabkan ada begitu banyaknya perusahaan kripto yang bangkrut pada bear market tahun lalu.
Mengapa platform pembayaran tersebut, menangguhkan untuk bekerja sama dengan perusahaan kripto? Mari simak ulasan singkat namun padat yang akan kami sampaikan pada kesempatan kali ini.
Penyebab Visa dan Mastercard Menangguhkan Kerja Sama
Seperti yang sudah dikatakan di atas, jika Visa dan Mastercard menangguhkan kerja sama karena banyak perusahaan kripto yang bangkrut. Sehingga membuat regulator AS semakin memperketat aturannya.
Tentu saja keputusan yang diambil tersebut, mengejutkan semua pihak yang terlibat dalam dunia kripto. Sebab belum lama ini Mastercard, mengumumkan rencana kerja sama dengan protokol Immersive untuk pembayaran Web3 dengan stablecoin USDC. Begitu juga dengan Visa yang mengungkapkan rencana memungkinkan pelanggannya, mengubah aset digital menjadi mata uang flat di platformnya.
Perusahaan Visa dan Mastercard ternyata dilaporkan telah sepakat untuk menunda peluncuran produk, serta layanan terkait kripto sampai kondisi pasar lebih baik. Setelah beberapa perusahaan kripto mengalami kolaps seperti Viyager Digital, FTX, BlockF1, Celius dan lainnya.
Kedua perusahaan tersebut, sudah diketahui menjalin kerja sama dengan exchange kripto Binance dalam meluncurkan pembayaran kripto. Bahkan kartu debit kripto Visa-Binance sudah tersedia untuk warga Eropa sejak tahun 2020 silam.
Namun dalam beberapa bulan terakhir ini, Binance mengalami masalah dengan regulator AS. Binance menangguhkan penarikan dan penyimpanan dolar AS di platformnya, yakni fitur Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT). Sehingga Visa dan Mastercard kali ini, memutuskan untuk menangguhkan kerja sama.
Tak hanya itu saja, Binance pun harus menghadapi kenyataaan pahit bahwa stablecoin Binance USD. Stablecoin Binance ini yang diluncurkan bersama Paxos, sehingga harus berhenti terbit dan menghadapi gugatan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS.
Pembantahan Kepala Divisi Kripto Visa
Pihak Visa dan Mastercard melakukan pembantahan, yang diwakili oleh Kepala Divisi Kripto Visa yakbi Cuy Sheffield. Pihak Visa justru membantah bahwa perusahaannya, akan menangguhkan kerja sama dengan pihak perusahaan kripto. Menurutnya laporan yang beredar tidak akuran, sebab Visa justru terus mengembangkan fitur on-ramps dan Off ramps Kripto.
Ia menegaskan meskipun banyak tantangan dan ketidakpastian dalam ekosistem kripto, pandangan pihak Visa tidan berubah. Visa melihat mata uang digital yang didukung mata uang flat, serta berjalan di blockchain publik memiliki potensi untuk memainkan peran yang penting dalam ekosistem keuangan.
Cuitan yang dilakukan Sheffield di Twitter ini, tidak sesuai dengan pernyataan juru bicara Visa yang sudah dibagikan ke dalam sejumlah media. Jubir tersebut mengungkapkan jika Visa saat ini tengah melakukan evaluasi kompetensi perusahaan, dalam infrastruktur Web3 dan protokol blockchain yang mendorong pengembangan kripto. Pernyataan mengenai Visa dan Mastercard ini tidak sinkron satu sama lain.
Pada November lalu pun, Visa juga dilaporkan telah mengakhiri kerja sama terkait kartu kredit global. Visa mengakhiri kerja samanya dengan Exchange FTX yang sudah mengalami kebangkrutan. Padahal dalam kemitraannya, Visa telah mengungkapkan rencana untuk meluncurkan kartu kredit ke 40 negara.
Itu saja berita terkini terkait penangguhan yang dilakukan oleh Visa dan Mastercard dengan beberapa perusahaan kripto saat ini. Namun kabar yang beredar ini masih belum diketahui kepastiannya, sebab telah terjadi beberapa perbedaan pendapat.